Apakah Peribahasa?
Peribahasa adalah ungkapan yang mengandung makna tertentu dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Peribahasa biasanya mengandung nilai-nilai kearifan lokal dan merupakan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Kenapa Penting Mempelajari Peribahasa?
Mempelajari peribahasa dapat membantu kita untuk lebih memahami budaya dan tradisi masyarakat. Selain itu, peribahasa juga bisa menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh Peribahasa dan Artinya
1. Air beriak tanda tak dalam
Peribahasa ini mengajarkan kita untuk tidak menilai seseorang dari penampilan luarnya saja. Kita harus menggali lebih dalam untuk menyelami kepribadian seseorang.
2. Ada asap, ada api
Peribahasa ini mengingatkan kita bahwa setiap tindakan pasti memiliki konsekuensi. Jika terlihat ada tanda-tanda masalah, maka pasti ada sesuatu yang terjadi di baliknya.
3. Bagai air di daun talas
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang tidak memiliki rasa tanggung jawab dan tidak serius dalam menyelesaikan tugasnya.
4. Bagai aur dengan tebing
Peribahasa ini menggambarkan hubungan yang sangat erat antara dua orang atau dua kelompok yang tidak bisa dipisahkan.
5. Bagai pinang dibelah dua
Peribahasa ini menggambarkan hubungan yang sangat dekat antara dua orang yang sangat cocok satu sama lain.
6. Bagaikan ayam dengan itik
Peribahasa ini menggambarkan dua orang yang sangat berbeda dalam segala hal, baik dari karakter, hobi, maupun minat.
7. Bagaikan kacang lupa kulitnya
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang lupa akan asal-usul dan latar belakangnya.
8. Bagaikan langit dengan bumi
Peribahasa ini menggambarkan perbedaan yang sangat besar antara dua hal atau dua orang.
9. Bagaikan pinang dibelah empat
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang sangat murah hati dan suka berbagi dengan orang lain.
10. Bagaikan telur di ujung tanduk
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang berada dalam posisi sulit dan tidak bisa mengambil keputusan yang tepat.
11. Bagai menarik gajah dengan benang tipis
Peribahasa ini menggambarkan usaha yang sia-sia karena upaya yang dilakukan tidak sebanding dengan hasil yang didapat.
12. Bagai pungguk merindukan bulan
Peribahasa ini menggambarkan keinginan yang tidak realistis dan sulit untuk tercapai.
13. Bagaikan singa dalam sangkar
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang merasa tertekan dan terbatas dalam melakukan sesuatu.
14. Bagaikan tikus membaiki labu
Peribahasa ini menggambarkan usaha yang sia-sia karena tidak mungkin terjadi.
15. Bagaikan ulat kebuli
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang pandai berbicara dan pintar menyembunyikan niat jahatnya.
16. Bagaikan air di daun keladi
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang tidak bisa dipercaya dan sering berubah-ubah sikapnya.
17. Bagaikan api dalam sekam
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang memiliki sifat keras kepala dan sulit untuk diajak kompromi.
18. Bagaikan ayam bertelur di atas batu
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang sangat cerewet dan suka mencampuri urusan orang lain.
19. Bagaikan burung hantu menatap matahari
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang berusaha keras untuk mencari sesuatu yang tidak mungkin terjadi.
20. Bagaikan cacing kepanasan
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang merasa tidak nyaman dan gelisah dalam suatu situasi.
21. Bagaikan cicak di dinding
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang tidak bisa diam dan selalu mencari-cari kesibukan.
22. Bagaikan durian runtuh
Peribahasa ini menggambarkan suatu kejadian yang tidak terduga dan memberikan keuntungan besar.
23. Bagaikan gajah dibelalai semut
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang merasa superior dan meremehkan orang lain.
24. Bagaikan ikan di air asin
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang merasa nyaman dan tidak terganggu dalam suatu situasi yang sulit.
25. Bagaikan kacang lupa akan kulitnya
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang lupa akan bantuan dan bimbingan dari orang lain.
26. Bagaikan kera dapat bunga
Peribahasa ini menggambarkan keberuntungan yang datang secara tiba-tiba dan tidak terduga.
27. Bagaikan ketam mengajar anaknya menari
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang memberikan contoh yang tidak baik kepada orang lain.
28. Bagaikan laba-laba dalam kelambu
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang tidak bisa lepas dari kebiasaan buruknya.
29. Bagaikan rusa masuk kampung
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang asing dan tidak diterima di suatu tempat.
30. Bagaikan sapi dicucuk hidungnya
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang mudah terprovokasi dan terpancing emosi.
Kesimpulan
Mempelajari peribahasa dan artinya adalah salah satu cara untuk memahami nilai-nilai kearifan lokal dan budaya Indonesia. Dengan memahami peribahasa, kita dapat belajar dari pengalaman orang-orang terdahulu dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, jangan ragu untuk mempelajari lebih banyak peribahasa dan artinya untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan kita.